Sensor LDR memiliki karakteristik resistansi yang berubah tergantung pada jumlah cahaya yang diterimanya—semakin terang cahaya, semakin kecil resistansinya. Perubahan resistansi ini menghasilkan variasi tegangan yang dapat dibaca oleh pin ADC (Analog to Digital Converter) pada Raspberry Pi Pico, tepatnya pada pin GP28. Mikrokontroler kemudian mengolah data ini untuk memperkirakan tingkat pencahayaan dalam satuan lux.
Dalam program, telah ditentukan bahwa ambang batas cahaya adalah 200 lux. Jika nilai lux yang dihitung melebihi batas ini, mikrokontroler akan memberikan respon peringatan otomatis. Respon ini terdiri dari:
-
LED merah yang berkedip selama 4 detik, menandakan secara visual bahwa kondisi cahaya terlalu terang.
-
Buzzer yang berbunyi dengan duty cycle 45%, sebagai sinyal suara yang menyertai peringatan visual tersebut.
LED akan berkedip dengan jeda nyala dan mati selama 0,5 detik, dan bersamaan dengan itu buzzer akan tetap aktif selama 4 detik. Setelah durasi peringatan selesai, LED dan buzzer dimatikan dan sistem kembali melakukan pemantauan.
Apabila intensitas cahaya tidak melebihi 200 lux, sistem tidak memberikan peringatan—baik LED maupun buzzer tetap tidak aktif. Seluruh proses ini berlangsung secara terus-menerus karena program berjalan dalam perulangan tak hingga, sehingga perangkat secara real-time dapat merespons perubahan kondisi cahaya kapan saja.
Buatlah rangkaian seperti gambar pada percobaan 1, buatlah ketika LDR membaca Lebih terang dari normal sebesar 200 LUX Led merah hidup berkedip selama 4 detik dan Duty Cycle Buzzer 45%
Download Video Simulasi [Download]
Tidak ada komentar
Posting Komentar