[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

DAFTAR ISI
1.Kondisi
2. Gambar Rangkaian Simulasi
3.Video Simulasi
4.Prinsip Kerja
5. Download



Percobaan 1 Kondisi 4:

Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang NAND dengan 3 input dan 4 input, kemudian gerbang OR dengan 3 dan 4 input, kemudian 1 gerbang XOR dan 1 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT.

Percobaan 3 Kondisi 7:

Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 120 uF dan resistor sebesar 6 kā„¦



Percobaan 1 Kondisi 4


Percobaan 3 Kondisi 7

Gambar rangkaian sebelum disimulasikan




Percobaan 1 Kondisi 4



Percobaan 3 kondisi 7

Rangkaian disimulasikan





Video Percobaan 1 Kondisi 4





Video Percobaan 3 Kondisi 7


Gerbang Logika Dasar 

1. Gerbang AND


(a) 


(b) 

Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 


Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND

 

Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.


2. Gerbang OR


(a)

 

(b) 

Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 

 

Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR

Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1. Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 


3. Inverter (Gerbang NOT)

 

(a)

 

(b)

Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 

  

1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT


Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 


 4. Gerbang NOR


(a)

 

(b)

Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR

 

Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR


Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 

 

5. Gerbang NAND

 

(a)

 

(b)


Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 


Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND

Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 


6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)


(a)

 

Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR

 

Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR

 

X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.

 

 

 

Multivibrator

Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.




2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).


3.Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.

Prinsip kerja Percobaan 1 kondisi 4:
Terdapat 3 gerbang NAND dari rangkaian di atas. Berdasarkan tabel kebenaran
gerbang NAND akan berlogika 1 ketika semua input atau ada salah satu pada kaki gerbang tersebut berlogika 0.

Terdapat 2 gerbang or dengan 4 dan 3 input. Pada gerbang OR akan menghasilkan output berlogika 1 salah satu atau semua kaki berlogika 1. Sedangkan pada gerbang NAND output akan berlogika 1 jika semua kaki pada nor gate berlogika 0.

Terdapat 1 gerbang XOR pada rangakaian dengan 2 input. Pada gerbang XOR output akan berlogika 1 jika salah satu dari input X-OR berlogika 1 atau saat bernilai ganjil akan bernilai logika 1 dan genap berlogika 0. 

Sedangkan gerbang X-NOR akan berlogika 0 jika kedua input berlogika 1 atau kedua input berlogika 0 atau jika ganjil akan berlogika 0 dan genap berlogika 1.

Prinsip kerja Percobaan 3 kondisi 7:
Rangkaian ini terdiri dari 3 switch SPDT, 1 kapasitor 120 uf resistor 6K ohm, dioda, potensiometer LED dan IC 74HC123. untuk IC tersebut terdapat 7 pin yang terdiri dari 5 pin input dan 2 pin output. bulatan pada pin input dinamakan aktif low yang artinya ouput akan keluar jika inputnya low atau 0

prinsip kerja per pin :
pada rangkaian pin input cx, rx/cx dihubungkan dengan resistor dan kapasitor yang mana pin input ini menjadi pengatur lamanya waktu kuasi stabil terjadi. semakin besar nilai resistor atau kapasitor maka akan semakin lama waktu kuasi stabilnya.

selanjutnya beralih ke pin A dan B. kedua pin ini kita ubah ubah nilainya tapi tidak boleh bernilai sama. misal ketika pin A nilainya 1 maka nilai B nilainya 0 dan sebaliknya

kemudian dibawah pin A dan B terdapat pin MR. pin MR (master reset) merupakan pin input yang ketika diaktifkan maka memaksa nilai output bernilai 0 atau ke keadaaan semula yang mana untuk rangakaian diatas outputnya Q dan Q'. 

untuk pin output terdiri dari Q dan Q' (nilainya kebalikkan dari Q). pada kedua pin ini dihubungkan masing masing dengan LED untuk melihat waktu kuasi stabil terjadi.
 
prinsip kerja rangkaian :
cara kerja dari rangakaian yang pertama yaitu ketika input MR kita beri nilai 0 kemudian nilai pin A dan B kita ubah ubah, maka saat pin A dan B diubah ubah nilainya tidak terjadi apa apa pada LED. hal ini dikarenakan aktifnya master reset yang menyebabkan output Q dipaksa untuk tetap dalam kedaan awal atau bernilai 0. selanjutnya ketika input MR kita beri nilai 1 kemudian nilai pin A dan B kita ubah ubah, maka LED Q' akan mati sedangkan LED Q hidup. namun hal ini terjadi dalam selang waktu yang singkat hingga nanti LED Q' akan kembali hidup dan LED Q mati. hal inilah yang disebut dengan kuasi stabil yang lamanya tergantung besart nilai resistor dan kapasitor.

Video
Link HTML [Here]
Link datasheet switch [Here]
Link datasheet 74HC123  [Here]